5 Klub Top Eropa yang Utangnya Paling Menumpuk: Barcelona Ngenes, Tim Italia Mendominasi
Bola.com, Jakarta - Utang sangat mengganggu setiap klub sepak bola, termasuk yang top seperti Barcelona dan Manchester United. Hanya empat klub di Eropa yang bebas dari utang, yaitu Paris Saint-Germain, Manchester City, Leicester City, dan Chelsea.
Chelsea, hingga beberapa bulan yang lalu, menempati peringkat tinggi dalam daftar, tetapi Roman Abramovich mengabaikan utang yang harus dibayar kepadanya oleh klub. Deloitte telah merilis daftar tahunan klub-klub yang dililit utang di Eropa.
Utang bisa menimbulkan masalah bagi tim, terutama di bursa transfer. Klub-klub yang punya banyak utang tidak bisa leluasa bergerak dan bermanuver membeli pemain.
Dengan pembukaan bursa transfer musim panas 2022 pada Juni, mari kita lihat klub mana yang memiliki utang paling banyak di Eropa, Barcelona salah satunya.
5. AC Milan: 667 Juta Euro (Rp10,3 Triliun)
AC Milan, selama lebih dari satu dekade, berjuang untuk berfungsi sebagai klub sepak bola yang kompetitif. Transfer yang buruk, perencanaan yang buruk, dan salah urus di tingkat dewan klub menyebabkan mereka menghabiskan uang tetapi jarang membelanjakannya dengan benar.
Musim yang terakhir menunjukkan AC Milan telah mengubah cara mengoperasikan klub.
Cenderung bebas transfer dan belanja dengan bijaksana, AC Milan berhasil memantapkan tim dan merebut Scudetto.
Paolo Maldini menjadi sosok yang meyakinkan di level dewan, dan di lapangan, membuat Rossoneri terlihat mapan. Masa depan AC Milan terlihat cerah, terutama dengan calon pemilik baru di RedBird Capital Partners.
4. Inter Milan: 702 Juta Euro (Rp10,9 Triliun)
Inter Milan harus kerja keras saat mengalahkan Udinese dengan skor 2-1. Dua gol pasukan Simone Inzaghi dicetak oleh Ivan Perisic dan Lautaro Martinez. (AFP/Miguel Medina)
Inter Milan menempati peringkat keempat di daftar ini. Tapi tidak seperti AC Milan, mereka tidak memiliki pemilik yang menanamkan kepercayaan diri. Suning Holdings Group adalah pemegang saham utama di Inter Milan.
Di lapangan, Nerazzurri terlibat dalam pacuan juara Liga Italia yang sengit kontra A Milan, tapi terpeleset di pekan-pekan terakhir.
Di luar lapangan, Inter Milan terus berjuang untuk menarik bakat-bakat top di Eropa.
3. Tottenham Hotspur: 826 Juta Euro (Rp12,8 Triliun)
Tottenham Hotspur adalah tim yang mengejutkan dalam daftar. Daniel Levy menjalankan klub dengan ketat dan sangat menghabiskan uang yang cukup besar di pasar.
Sebagian besar utang Tottenham adalah karena stadion yang mereka bangun beberapa tahun lalu. Stadion ini menelan biaya sekitar 1,17 miliar euro, dan mereka telah berusaha melunasi utang itu sejak saat itu.
Pemilik baru Tottenham telah menyuntikkan 150 juta euro untuk memperkuat tim Antonio Conte musim depan. Terlepas dari stadion, Tottenham adalah klub yang berkelanjutan, meskipun ambisi mereka kadang-kadang dipertanyakan.
2. Juventus: 900 Juta Euro (Rp13,9 Triliun)
Juventus berada dalam situasi yang unik sejauh menyangkut klub-klub Eropa. Mereka mengalami kesulitan di dalam maupun di luar lapangan. Juventus adalah tim Italia ketiga dalam daftar, yang mungkin mengisyaratkan situasi umum sepak bola Italia.
Pandemi Covid-19 benar-benar memukul klub secara finansial.
Juventus, tidak seperti AC Milan dan Inter Milan, sedang kesulitan baik di dalam maupun di luar lapangan. Melepaskan Cristiano Ronaldo membantu menyeimbangkan pembukuan mereka, tetapi mereka harus terus mengandalkan kesepakatan cerdas untuk bertahan.
1. Barcelona: 1,3 Miliar Euro (Rp20,1 Triliun)
Barcelona bercokol puncak daftar klub di Eropa yang terlilit utang terbanyak. Selalu mengejutkan ketika melihat Barcelona terseok-seok untuk berfungsi sebagai klub sepak bola.
Lewatlah sudah hari-hari ketika tim Catalan memiliki UNICEF di bagian depan baju mereka dan tim yang seluruhnya terdiri dari talenta La Masia.
Beberapa tahun bisnis yang buruk dan salah belanja telah meninggalkan klub dalam situasi yang mengerikan. Pemain seperti Philippe Coutinho dan Antoine Griezmann adalah kegagalan besar.
Barcelona berusaha kembali membelanjakan uang dengan bijak dan sekali lagi mencari untuk mempromosikan bakat akademi seperti Gavi dan Pedri.
Kesepakatan sponsor baru dengan Spotify akan membantu meningkatkan pendapatan, tetapi mereka harus terus menjual beberapa pemain kunci jika mereka ingin mengembalikan stabilitas keuangan ke klub.
Sumber: Sportkeeda, Deloitte