Daftar 32 Pelatih yang Bakal Beradu Taktik di Piala Dunia 2022
Bola.com, Jakarta - Menjuarai Piala Dunia 2022 tidak hanya butuh skuad istimewa, tetapi juga perlu seorang pelatih genius. Pelatih yang pandai meramu dan meracik strategi bagi skuad juga bisa jadi penentu dalam suatu pertandingan penting.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pernah merasakan strateginya berjalan luar biasa di Piala Dunia 2018. Korea Selatan yang saat itu diasuhnya mampu menumbangkan sang juara bertahan Jerman 2-0, yang kemudian tersingkir.
Pelatih wajib punuya taktik wajib pelatih miliki meski sudah memiliki skuad yang mumpuni meraih gelar juara dunia. Pengalaman kelam dialami Timnas Brasil saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2016 yang gagal ke final karena dipermalukan 1-7 oleh Jerman, meski memiliki skuad luar biasa di tiap lini.
Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, sejumlah pelatih top dunia bakal kembali beradu strategi demi meraih kejayan. Ada nama Didier Deschamps yang masih membesut juara bertahan Prancis.
Dia bakal beradu taktik dengan pelatih lainnya seperti Lionel Scaloni (Argentina) hingga Gareth Southgate (Inggris). Berikut nama 32 pelatih yang bakal adu taktik di lapangan Piala Dunia 2022, beserta rekornya saat membesut tim nasional tersebut.
Grup A
Qatar: Felix Sanchez Bas (65 laga, 34 menang, 11 imbang, 20 kalah, agregat gol 110-80)
Ekuador: Gustavo Alfaro (29 laga, 11 menang, 10 imbang, 8 kalah, agregat gol 40-32)
Senegal: Aliou Cissé (75 laga, 49 menang, 16 imbang, 10 kalah, agregat gol 129-50)
Belanda: Louis van Gaal (13 laga, 9 menang, 4 imbang, 0 kalah, agregat gol 38-13)
Grup B
Inggris: Gareth Southgate (73 laga, 48 menang, 12 imbang, 13 kalah, agregat gol 168-58)
Iran: Dragan Skočić (18 laga, 15 menang, 1 imbang, 2 kalah, agregat gol 40-8)
Amerika Serikat: (37 laga, 21 menang, 6 imbang, 10 kalah, agregat gol 81-39)
Wales: Robert Page (25 laga, 10 menang, 8 imbang, 7 kalah, agregat gol 30-28)
Grup C
Argentina: Lionel Scaloni (47 laga, 31 menang, 12 imbang, 4 kalah, agregat gol 90-29)
Arab Saudi: Herve Renard (25 laga, 15 menang, 6 imbang, 4 kalah, agregat gol 40-15)
Meksiko: Gerardo Martino (58 laga, 39 menang, 11 imbang, 8 kalah, agregat gol 116-54)
Polandia: Czesław Michniewicz (6 laga, 2 menang, 2 imbang, 2 kalah, agregat gol 8-11)
Grup D
Prancis: Didier Deschamps (129 laga, 83 menang, 26 imbang, 20 kalah, agregat gol 264-112)
Australia: Graham Arnold (37 laga, 21 menang, 6 imbang, 10 kalah, agregat gol 81-39)
Denmark: Kasper Hjulmand (31 laga, 21 menang, 2 imbang, 8 kalah, agregat gol 68-25)
Tunisia: Jalel Kadri (75 laga, 49 menang, 16 imbang, 10 kalah, agregat gol 129-50)
Grup E
Spanyol: Luis Enrique (31 laga, 17 menang, 10 imbang, 4 kalah, agregat gol 63-27)
Kosta Rika: Luis Fernando Suárez (22 laga, 12 menang, 5 imbang, 5 kalah, agregat gol 22-14)
Jerman: Hansi Flick (13 laga, 9 menang, 4 imbang, 0 kalah, agregat gol 42-8)
Jepang: Hajime Moriyasu (52 laga, 36 menang, 6 imbang, 10 kalah, agregat gol 115-38)
Grup F
Belgia: Roberto Martinez (74 laga, 54 menang, 12 imbang, 8 kalah, agregat gol 206-64)
Kanada: John Herdman (43 laga, 30 menang, 4 imbang, 9 kalah, agregat gol 121-29)
Maroko: Vahid Halilhodžić (30 laga, 20 menang, 7 imbang, 3 kalah, agregat gol 58-20)
Kroasia: Zlatko Dalic (13 laga, 5 menang, 4 imbang, 4 kalah, agregat gol 106-82)
Grup G
Brasil: Tite (74 laga, 56 menang, 13 imbang, 5 kalah, agregat gol 162-29)
Serbia: Dragan Stojković (18 laga, 11 menang, 4 imbang, 3 kalah, agregat gol 35-18)
Swiss: Murat Yakin (37 laga, 21 menang, 6 imbang, 10 kalah, agregat gol 17-12)
Kamerun: Rigobert Song (3 laga, 2 menang, 0 imbang, 1 kalah, agregat gol 3-2)
Grup H
Portugal: Fernando Santos (101 laga, 63 menang, 21 imbang, 17 kalah, agregat gol 211-80)
Ghana: Otto Addo (6 laga, 2 menang, 3 imbang, 1 kalah, agregat gol 9-7)
Uruguay: Diego Alonso (7 laga, 6 menang, 1 imbang, 0 kalah, agregat gol 16-1)
Korea Selatan: Paulo Bento (49 laga, 32 menang, 11 imbang, 6 kalah, agregat gol 93-35)
Sumber: Sportkeeda