Duka Keluarga Korban Kecelakaan Cibubur, Ayah Kaget Lihat Pelat Motor Putranya di TV
Merdeka.com - Merdeka.com - Ardi Nurcahyanto (23) menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur pada Senin (18/7) sore. Warga Kalibaru, Cilodong, Depok ini telah dimakamkan, Selasa (19/7).
Kepergian Ardi memberi duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bahkan ibunya masih syok ketika mengantar jasad putranya ke TPU Tambarehe, Cilodong, Depok.
Ardi merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Lajang ini bekerja sebagai pengemudi ojek online.
Tak Biasa Pakai Kalung
Ayah Ardi, Aswar terkahir kali melihat putranya itu ketika berangkat bekerja. Putranya tampak tidak biasa.
"Dia kemarin berangkat pakai kalung. Saya kaget pas dia pakai, karena biasanya nggak pakai," katanya ditemui di TPU Tambarehe, Cilodong, Depok, Selasa (18/7).
Kalung itu sempat ditanyakan Aswar kepada Ardi, namun tidak dijawab dengan jelas. "Anaknya pendiam, ngga ada ngomong apa-apa. Pas berangkat nggak ngomong apa-apa, jalan aja," ujarnya.
Kendati merasa janggal, Aswar mengaku tidak berpikir macam-macam. Anaknya pun berangkat kerja seperti biasa kemarin pagi pukul 08.00 WIB.
Tahu dari Berita di TV
Aswar terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada pagi hari. Namun, pesan yang dikirim ke ponsel tidak dibalas. "Anak saya berangkat (Senin) pagi jam 8 dari rumah sampai sore nggak ada kabar, saya WA ngga dibalas. Jam 3 sore ngga ada kabar," pungkasnya.
Aswar mengaku kaget ketika menonton berita di televisi kemarin sore. Dia melihat nomor pelat motor Ardi di berita itu. "Untuk kabarnya saya ngelihat di TV kemarin sore jam 4. Saya ngeliat pelat nomor motor anak saya dan saya samain cocok," ujarnya.
Dia kemudian berinisiatif pergi ke RS Polri Kramat Jati untuk mendapat kepastian. Di sana Aswar mencari data dan informasi apakah anaknya benar menjadi korban kecelakaan tersebut atau bukan. "Setelah dicek benar itu anak saya. Saya inisiatif sendiri mengecek ke RS," jelasnya.
Kabar duka itu pun disampaikan kepada keluarga. Isak tangis mewarnai rumah duka sejak kemarin. [yan]