VIDEO: Kepala Pria Paruh Baya Terjebak di Teralis
Liputan6.com, Jakarta Entah apa yang dilakukan pria paruh baya ini sehingga kepalanya terjebak di teralis sebuah toko.
Gempa di Malang sempat mengakibatkan gangguan pada Gardu Induk Turen. Sejumlah daerah sempat mengalami listrik padam.
Maia Estianty merasa sangat bersyukur karena mengalami gejala yang ringan ketika positif COVID-19 pertama maupun kedua.
PSSI belum bisa memastikan kapan manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kembali ke Tanah Air. Juru taktik berusia 50 tahun itu saat ini sedang berada di Korea Selatan untuk menjalani pemulihan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengibaratkan Indonesia dan Jerman sebagai tokoh kembar pewayangan Nakula-Sadewa dalam pelaksanaan Hannover Messe 2021: Digital Edition.Kedua tokoh ...
Joan Laporta memang tidak akan turun di lapangan dan bermain pada laga El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona. Namun, sosok Laporta akan menjadi semacam 'jimat' bagi Barcelona.
Maskapai penerbangan Citilink memperluas konektivitas di wilayah Kalimantan dengan membuka rute penerbangan baru dari Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun menuju Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandar Udara ...
Indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Riau dinilai bagus, bahkan tertinggi kedua di Indonesia, setelah DKI Jakarta."Untuk wilayah Kepri, kita termasuk yang ...
Liputan6.com, Jakarta - Penjelajah Perseverance NASA mengabari bahwa mereka selamat sampai tujuan dengan mengirimkan sebuah selfie di Mars bersama helikopter Ingenuity pada Selasa 6 April 2021. Dikutip dari Mashable SE Asia, Sabtu (10/4/2021), selfie tersebut dibagikan dalam bentuk GIF pada hari Rabu 7 April 2021 dengan Perseverance melihat ke kamera dan kembali ke Ingenuity. **Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini. WATSON dan SHERLOC Two bots, one selfie. Greetings from Jezero Crater, where I’ve taken my first selfie of the mission. I’m also watching the #MarsHelicopter Ingenuity as it gets ready for its first flight in a few days. Daring mighty things indeed.Images: https://t.co/owLX2LaK52 pic.twitter.com/rTxDNK69rs— NASA's Perseverance Mars Rover (@NASAPersevere) April 7, 2021 Selfie itu diambil menggunakan kamera yang ada di lengan Perseverance yang dapat diperpanjang dengan nama WATSON. Singkatan dari Wide Angle Topographic Sensor for Operations and eNgineering. Kamera tersebut melekat pada instrumen SHERLOC. Kedua nama itu mereferensi dua tokoh detektif fiksi yang terkenal. Walaupun WATSON tidak dirancang untuk selfie, penggunaannya dalam hal tersebut berhasil dengan baik. Berbeda dengan selfie yang biasa diambil dengan ponsel, gambar tersebut lebih rumit untuk dibuat. Hasil selfie Perseverance dan Ingenuity adalah gabungan dari 62 gambar yang diambil dengan WATSON yang digabungkan menjadi satu. Hal itu adalah proses yang sangat mirip dengan selfie dari penjelajah Curiosity NASA pada 2018. Reporter: Paquita Gadin Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun
Anindya Bakrie menyebutkan, desa wisata merupakan wujud kepedulian Kadin Indonesia terhadap masyarakat terdampak bencana alam.
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics sebagai BUMN yang bergerak di bidang logistik menjalankan program bedah warung untuk membantu UMKM yang menjadi mitra warung pangan."Ke ...
Real Madrid akan menjamu sang rivalnya Barcelona pada pekan ke-30 La Liga 2020/21, Minggu (11/4/2021). Kemenangan di El Clasico ini sangat dibutuhkan, baik oleh Los Blancos maupun Blaugrana.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan data vaksinasi Covid-19 hari ini, Jumat (10/4). Sudah ada 171.115 orang yang disuntik vaksinasi tahap 1, sedangkan 107.293 orang menerima suntikan tahap kedua.
Dilaporkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan hingga keretakan pada dinding-dinding bangunan. Sampai dengan berita ini diturunkan belum diketahui adanya jumlah korban jiwa yang terkena dampak.
Gempa bumi sempat dirasakan tim Persija dan Barito Putera. Namun kedua tim sudah meninggalkan hotel menuju stadion.
Lilian Laslandes. Striker asal Prancis ini telah memperkuat 4 tim Prancis, Auxerre, Bordeaux, Bastia dan Nice, mulai musim 1991/1992 hingga 2007/2008. Total telah bermain dalam 383 penampilan di semua ajang dengan mencetak 125 gol. (AFP/Valery Hache) Sonny Anderson. Striker asal Brasil ini telah memperkuat Marseille musim 1993/1994, Monaco selama 3 musim mulai 1994/1995 hingga 1996/1997 dan Lyon selama 4 musim mulai 1999/2000 hingga 2002/2003. Total bermain dalam 294 penampilan di semua ajang dengan mencetak 176 gol. (AFP/Franck Fife) Edinson Cavani. Striker asal Uruguay ini didatangkan Paris Saint-Germain dari Napoli pada awal musim 2013/2014. Total memperkuat PSG selama 7 musim hingga akhir 2019/2020 telah bermain dalam 301 penampilan di semua ajang dengan mencetak 200 gol. (AFP/Franck Fife) Pauleta. Striker asal Portugal ini telah memperkuat Bordeaux selama 3 musim, mulai 2000/2001 hingga 2002/2003 dan PSG selama 5 musim, 2003/2004 hingga 2007/2008. Total bermain dalam 341 penampilan di semua ajang dengan mencetak 200 gol. (AFP/Patrick Hertzog) Jean Pierre Papin. Striker asal Prancis ini telah memperkuat Marseille selama 6 musim, mulai 1986/1987 hingga 1991/1992 dan Bordeaux selama 2 musim, 1996/1997 dan 1997/1998. Total bermain dalam 349 penampilan di semua ajang dengan mencetak 214 gol. (AFP/Jacques Demarthon, Eric Cabanis)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan gedung baru pondok pesantren Salafiyah Tajul Falah, Banten
Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi telah meluncurkan flagship smartphone terbarunya untuk pasar Indonesia, yakni Mi 11. Smartphone ini hadir sebagai perangkat pertama yang memakai chipset Snapdragon 888 di Indonesia. Menyandang status flagship, Mi 11 jelas dibekali dengan kemampuan terbaik di banyak sektor. Mulai dari desain, performa, hingga kamera. Dengan kemampuan yang dimiliki Xiaomi Mi 11, Tekno Liputan6.com pun penasaran membandingkannya dengan flagship smartphone lain yang ada di pasar Tahah Air. Kali ini, pilihan kami jatuh pada Samsung Galaxy S21 Plus. Kami mencoba melakukan perbandingan ini untuk mengetahui pengalaman yang ditawarkan tiap smartphone. Nah untuk mengetahui seperti apa kemampuan Mi 11 dan Galaxy S21 Plus, simak pembahasan kami berikut ini. Desain Secara tampilan, Xiaomi Mi 11 dan Samsung Galaxy S21 Plus memang menggunakan bahasa desain yang berbeda. Namun ada satu satu kesamaan yang menarik dari keduanya, yakni desain kamera yang tidak biasa. Xiaomi Mi 11 memiliki lensa utama yang berukuran lebih besar dibanding lainnya, sedangkan lensa Galaxy S21 Plus disusun secara vertikal dengan frame yang dibuat seolah menempel. Kebetulan, kami memegang unit yang sama-sama berwarna hitam. Meski sama-sama gelap, kesan yang diberikan nyatanya cukup berbeda. Mi 11 tampil dengan warna hitam dengan kesan elegan, mengingat warnanya tidak terlalu gelap dan mengkilap. Adapun Galaxy S21 Plus hadir dengan warna hitam pekat dan memberikan kesan bold. Beralih ke layar, perbedaan juga terasa. Sebab, Mi 11 hadir dengan desain layar melengkung di keempat sisi, sedangkan Galaxy S21 Plus kini tampil dengan layar datar. Selain itu, kedua smartphone ini juga memiliki resolusi layar yang berbeda. Mi 11 hadir dengan resolusi WQHD Plus, sedangkan Galaxy S21 Plus memiliki resolusi Full HD Plus. Kendati demikian, layar keduanya sama-sama dibekali Corning Gorilla Glass Victus sebagai perlindungan. Meski ada perbedaan tersebut, bentang layar keduanya tidak jauh berbeda. Mi 11 memiliki layar AMOLED 6,81 inci dan Galaxy S21 Plus mempunyai layar Dynamic AMOLED 2X 6,7 inci. Terlepas dari sejumlah perbedaan tersebut, kedua smartphone dipastikan mampu memanjakan mata penggunanya mengingat kemampuan yang dimilikinya. Ditambah sertifikasi HDR, menonton konten berkualitas tinggi di layanan streaming seperti Netflix kian memuaskan. Performa Soal performa, di atas kertas keduanya memang tidak perlu diragukan lagi dan itu terbukti dalam penggunaan. Mi 11 memiliki chipset Snapdragon 888 dan Galaxy S21 Plus mempunyai Exynos 2100. Saat digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti chatting, mengakses media sosial, menonton YouTube hingga mendengarkan lagu, kedua smartphone mampu melakukannya dengan sangat baik. Tidak hanya itu, daya tahan baterai Mi 11 dan Galaxy S21 Plus juga dapat diandalkan untuk aktivitas seharian. Terlebih, keduanya sudah dibekali fitur fast charging. Oleh sebab itu, kami merasa kedua smartphone ini mampu mendukung aktivitas kelas berat sekalipun. Saat diajak bermain gim, kami tidak mengalami kendala sama sekali dan mampu digeber dalam pengaturan paling tinggi. Kami mencoba beberapa judul gim, seperti PUBG Mobile, Mortal Kombat, dan League of Legends: Wild Rift. Kebutuhan multimedia juga dapat dipenuhi Mi 11 dan Galaxy S21 Plus, mengingat keduanya sudah dibekali dual speaker. Aktivitas menonton film maupun mendengar musik terasa kian mantap. Adapun perbedaan soal performa dapat dilihat dari fitur dan kemampuan yang dimiliki masing-masing produk. Seperti diketahui, Galaxy S21 hadir dengan deretan fitur mendukung produktivitas khas Samsung, seperti Samsung Dex dan Samsung Knox. Selain itu, perangkat ini memiliki sertifikasi IP68 tahan air dan debu. Sementara Mi 11 hadir dengan speaker setelan Harman/Kardon. Smartphone ini juga dibekali fast charging 55W dan dukungan pengisian daya nirkabel hingga 50W, ditambah kehadiran GaN charger dalam paket pembeliannya. Kamera Untuk kamera, baik Mi 11 dan Galaxy S21 Plus sama-sama hadir dengan tiga kamera belakang. Ada lensa utama 108MP, ultra wide 13MP, telemakro 5MP di Mi 11, sedangkan ada lensa wide 12MP, lensa ultrawide 12MP, dan telephoto 64MP. Tidak hanya kemampuan fotografi, kedua smartphone ini juga dilengkapi beragam fitur yang menunjang kemampuan videografinya. Ada efek sinema di Mi 11 ditambah Ultra Night Video, dan Galaxy S21 Plus hadir dengan fitur Director's View. Secara garis besar, fitur yang dibenamkan itu memperkaya pengalaman pengguna dalam perekaman video. Namun dalam pembahasan kali ini, kami akan mengupas sedikit mengenai kemampuan fotografinya. Berdasarkan hasil tangkapan gambar, Mi 11 dan Galaxy S21 Plus mampu menghasilkan foto yang apik. Baik dari detail hingga warna, tapi memang karakter yang dimiliki keduanya berbeda. Untuk mengetahui seperti apa kemampuan kamera dua smartphone ini, berikut ini ada beberapa hasil foto Mi 11 dan Galaxy S21 Plus dalam beberapa kondisi. Hasil Foto Xiaomi Mi 11 Lensa 108MP Foto Portrait Foto Objek Foto Malam Hari Hasil Foto Samsung Galaxy S21 Plus Foto 64MP Foto Portrait Foto Objek Foto Malam Hari Kesimpulan Secara keseluruhan, Mi 11 dan Galaxy S21 Plus harus diakui mampu memberikan apa yang seharusnya dimiliki perangkat flagship. Mulai dari performa, desain, hingga kamera ditambah beragam fitur pendukung videografi. Kehadiran fitur semacam itu jelas melengkapi keseluruhan pengalaman yang diberikan kedua smartphone ini, utamanya pengguna yang gemar membuat konten. Kendati demikian, masing-masing smartphone tetap memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Karenanya, kami merasa Mi 11 dan Galaxy S21 Plus memiliki target pengguna yang sedikit berbeda. Dengan banderol harga yang diberikan, yakni Rp 9 jutaan, kami merasa Mi 11 cocok bagi pengguna yang ingin menjajal perangkat flagship untuk pertama kali, terutama mereka yang ingin beralih dari perangkat kelas menengah. Alasannya, smartphone ini dapat dikatakan masuk kategori perangkat all-rounder. Maksudnya, seluruh fungsi terbaik pada smartphone dihadirkan Xiaomi di perangkat ini. Absennya fitur pelengkap, seperti sertifikasi IP68 pun dimaklumi. Namun dukungan pengisian kabel 55W dan pengisian daya nirkabel 50W dapat menjadi substitusi yang tidak kalah menarik. Sementara Galaxy S21 Plus merupakan perangkat flagship yang sangat menunjang produktivitas penggunanya. Hal itu dapat dilihat dari kehadiran Samsung Dex dan fitur keamanan Samsung Knox. Tidak hanya itu, bagi pengguna yang memang membutuhkan sertifikasi IP68 di sebuah perangkat, Galaxy S21 Plus saat ini jelas menjadi salah satu pilihan yang tersedia. Hanya untuk urusan pilihan di antara Mi 11 dan Galaxy S21 Plus, kami tetap menyerahkannya pada para pembaca. Yang pasti, tentukan perangkat yang sesuai dengan budget dan kebutuhanmu. (Dam/Ysl)
Pengamat Ekonomi Politik, Fachry Ali menilai rencana pemerintah menambah Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja merupakan buah dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sebab berbagai kemudahan yang tertuang dalam regulasi sapu jagat tersebut membutuhkan eksekutor yang terpusat.
Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin melalui keterangan resminya Sabtu (10/4/2021) menanggapi Kebijakan Pemerintah melebur fungsi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Kita punya pengalaman di masa lalu terhadap penggabungan kedua kementerian tersebut. Dan hasilnya justru tidak efektif dan maksimal. Dan pada akhirnya fungsi ristek dikembalikan lagi ke Kementerian Ristek dan fungsi pendidikan juga dikembalikan ke Kementerian Dikbud," ujarnya. Lanjutnya menurut senator muda asal Bengkulu tersebut wacana penggabungan ini mesti dipertimbangkan ulang jika seandainya penyatuan itu dilakukan justru akan melemahkan fungsi kedua lembaga. Selain itu tambah Sultan seharusnya yang dilakukan oleh Pemerintah adalah menguatkan kedua lembaga tersebut dengan tetap berdiri sendiri. "Riset dan inovasi adalah kata kunci dalam kemajuan sebuah negara. Maka kita harus membaca konsekuensinya secara efektif, dan tidak boleh hanya dinilai dari segi efisiensi saja. Sebab dua lembaga (kepentingan) yang disatukan memiliki dampak. Apakah keduanya menjadi lebih kuat, atau terjadinya kanibal yang membuat hanya salah satu fungsi yang berjalan, bahkan bisa jadi keduanya menjadi lemah. Nah pemerintah harus benar-benar memahami akibatnya," tegas Sultan. Negara-negara maju sangat fokus terhadap riset dan tekhnologi. Bahkan lanjut Sultan, Kebijakan yang dihasilkan juga mesti berpijak dari data hasil riset yang harus dipertanggung jawabkan secara keilmuan (ilmiah). "Saat ini berapa banyak kebijakan yang memiliki basis keilmuan dari proses sebuah riset. Atau sebaliknya, berapa banyak riset yang dilakukan dan berdampak kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang selanjutnya akan mempengaruhi cara pandang serta cara hidup manusia?" tanya Sultan dengan satire. Mantan wakil Gubernur Bengkulu tersebut juga menyinggung mengenai keinginan Indonesia untuk menjadi negara yang memiliki daya saing secara global. Menurutnya hal tersebut bisa tercapai dengan kekuatan daya inovatif berbasis riset. Tanpa riset yang kuat, ia pesimis kita dapat bersaing secara global. "Misi dalam daya saing secara global bisa diwujudkan dengan upaya meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, serta membangun riset yang menyentuh secara substansi terhadap persoalan-persoalan kebangsaan yang ada. Baik itu dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik." tandasnya. Sultan juga mengamini bahwa untuk menjadi bangsa inovatif yang menguasai iptek adalah apa yang diinginkan Indonesia. Hanya dengan cara itulah Indonesia bisa tampil mandiri dan berdaya saing global sehingga membuka jalan menjadi negara maju. "Dengan cita-cita untuk mampu bersaing secara global dan menjadi negara hebat, maka arah pembangunan yang dilakukan adalah dengan melalui peningkatan kapasitas riset nasional yang mencakup kuantitas dan kualitas sumber daya iptek, meningkatnya relevansi dan produktivitas riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan riset, dan meningkatnya kontribusi riset terhadap sektor kehidupan, termasuk dalam pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional dalam tekanan Pandemi seperti saat ini," pungkasnya. Terakhir Sultan juga menyampaikan bahwa Kementerian Dikbud dan Ristek adalah dua lokus yang sangat fundamental dalam membangun kehidupan generasi Indonesia dimasa yang akan datang. "Cara merubah kehidupan bangsa Indonesia yang paling tepat adalah melalui pembenahan dunia pendidikan kita. Karena didalamnya kita bertanggung jawab kepada sumber daya utama dalam kemajuan bangsa yaitu Sumber Daya Manusia. Tidak ada satupun negara maju di dunia yang sistem pendidikan dan risetnya lemah. Sebab, pendidikan merupakan investasi utama yang jangka panjang bagi kehidupan suatu negara. Maka saya berharap bahwa penyatuan dua kementerian ini tidak merubah arah cita-cita kita agar Indonesia dapat menjadi lebih baik," tutupnya. Adapun keputusan peleburan kementerian tersebut disetujui setelah DPR mendapat Surat Presiden No. R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian. Selain penggabungan kementerian, surat itu juga mengajukan pembentukan Kementerian Investasi. (*)